Simalungun – Mitrapolri.com |
Perkelahian antara Ketua Maujana Ronald Sinaga (46 thn) dengan salah satu warga Fusen Gultom yang terjadi di salah satu warung tuak yang ada di nagori Pokan Baru Kecamatan Hubabayu Kabupaten Simalungun tidak benar disebabkan politik pilkada.
Menurut pengakuan Ronald Sinaga saat di temui kru media Mitrapolri.com di kantor Polsek Tanah Jawa kejadian sabtu malam (09/11/2024) bermula minum tuak di salah satu warung bermarga Hutabarat.
“Awal nya aku uda minum di warung Hutabarat dan tim 02 (paslon pilkada) juga berada disitu. Lalu aku pindah minum lagi ke warung pak Eka Sitorus karena menjumpai kawan. Setelah itu aku kembali ke warung Hutabarat karena masih ada tuak ku sisa di gelas. Lalu entah kenapa lae itu (Fusen) langsung ngomong kasar. “on pe dang hasea on simaup do on (ini pun kurang ajar manusia tak beradap) jadi kujawab, “boasa dang hasea au do ho non mu (kenapa kau bilang aku kurang ajar)”. Langsung di pukul dua kali dan aku melawan sehingga terjadi perkelahian”, terang Ronal Sinaga.
Setelah perkelahian di warung tuak Hutabarat lalu si Fusen pulang diantar kerumah nya, tetapi karena tidak puas, Ronal Sinaga menjumpai untuk bertanya kenapa sampai begitu. Tapi jawab nya FG, “kenapa rupanya Bujanginam” dan lansung memukul aku lagi. Karena tidak mau konyol, lalu kubalas memukul dia, itulah kronologi nya bang”, tutur Ronald Sinaga.
- BACA JUGA : Peringatan Hari Pahlawan Kabupaten OKI: Meneladani Pahlawan, Memerangi Kemiskinan
- BACA JUGA : RHS-AZI Menang, Calon Lain Lewat, Ribuan Massa Dukung Nomor 1
- BACA JUGA : Propam Polda Sulut Periksa 2 Oknum Polisi yang Ikut Berpose Bersama Timses Paslon
Menurut Ronal bahwa tidak ada omongan dia keluar mengenai politik apalagi mengganggu calon bupati 02 karena adek nya pun tim mereka (02).
“Pemberitan yang di dibuat itu mengada ada tanpa konfirmasi sama ku”, ujarnya.
Pangulu (Kepala Desa) Nagori Pokan Baru Jefri Gultom saat di konfirmasi terkait perkelahian ketua maujana dengan salah satu warga menjelaskan sebenar nya mereka ini sudah punya masalah dari dulu.
“Ketepatan ketemu di warung tuak marga Hutabarat mungkin karena uda banyak minum dan emosi tidak bisa dikendalikan terjadi lah perkelahian. Fusen itu adalah saudara ku (abang) anak bapa tua ku kandung”, terang pangulu.
Jefri juga dengan tegas mengatakan dirinya netral. Jadi kepada semua pihak yang punya kepentingan jangan dibawa ke ranah politik. Jefri sebagai pangulu akan mendamaikan kedua belah pihak.
(BS)




