OKI, Sumsel – Mitrapolri.com
Dinas Perdagangan Kabupaten OKI, akan mencabut izin dagang bagi toko agen atau toko modern. Seperti Indomaret dan Alfamart, yang ketahuan timbun minyak goreng (migor).
Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Perdagangan OKI Alamsyah melalui Kabid Perdagangan Dalam Negeri, Guntur Rizal mengatakan. Toko agen atau toko modern yang telah dicabut izin dagangnya, maka tidak bisa berjualan lagi.
“Kebetulan juga saat sidak dua hari lalu di sejumlah agen dan toko modern wilayah Kayuagung, kita ketemu Kanit Ekonomi Polres OKI, yang juga lagi sidak. Katanya, tindakan menimbun migor akan berlanjut ke ranah pidana,” ungkapnya kepada Mitrapolri.com, Kamis (10/02).
Ditambahkannya, meski begitu, dia mengaku tidak mengetahui berapa lama pelaku penimbun migor, akan dihukum pidana. Karena menurutnya, itu menjadi urusan pihak kepolisian. Sedangkan mereka hanya sebatas mencabut izin dagang.
- BACA JUGA : Danrem 022/PT Hadiri Upacara Penutupan Pendidikan Pertama Bintara TNI AD TA 2021 dilapangan Rindam I/BB
- BACA JUGA : Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel bersama Satreskrim Polres OKI Berhasil Meringkus Hasanedy alias Edy Saputra
- BACA JUGA : Danrem 061/Sk Dampingi Kabaintelkam Mabes Polri Tinjau Pelaksanaan Vaksinasi Booster di Kota Bogor
“Hasil sidak yang telah kita lakukan. Memang migor yang dijual di toko agen atau toko modern wilayah Kayuagung lagi kosong. Kalau pun ada ialah hanya stok lama dengan harga masih tinggi,” ujarnya.
Dikatakannya lagi, pada tanggal 7 Januari tahun 2022. Mereka menggelar pasar murah, saat harga minyak goreng masih mahal. Dan tepat pukul 01.00 WIB, 8 Januari 2022 harga migor Rp14 ribu per liter.
“Kemudian, pada tanggal 1 Februari 2022, pukul 01.00 WIB, terjadi perubahan lagi. Dimana ada tiga kategori minyak goreng. Yakni migor premium dengan harga Rp14 ribu,” tuturnya.
Lanjut Guntur, semejak bulan Februari inilah migor benar-benar hilang. Dimana penyebabnya, saat Dinas Perdagangan menanyakan kepada Distributor PT Menara Kota Palembang. Stoknya benar-benar lagi kosong.
Sementara itu, Yuniarti (40), yakni IRT asal Kelurahan Suka Dana, Kecamatan Kayuagung menuturkan. Jelas mereka sangat terbantu dengan adanya penurunan harga migor dari pemerintah.
“Namun, kalau harga sudah murah, tapi stoknya tidak ada, maka percuma juga. Dan kalau memang ada yang menimbunnya, saya benar-benar tidak setuju,” tuturnya.
Liputan : ALI MUSA