Tanggamus, Lampung – Mitrapolri.com
Sejumlah wali murid Sekolah Dasar Negri (SDN 1) Kandang Besi Kecamatan Kotaagung Barat Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung mengeluh terkait pembelian sampul Raport, Jumat (13/10/2023).
Sesuai peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 tahun 2008 Tentang Wajib Belajar, maka seluruh anak-anak yang ada di Indonesia diwajibkan untuk bersekolah demi masa depan bangsa dan Negara Indonesia yang kita cintai ini.
Untuk itu Pemerintah Pusat menetapkan peraturan tersebut, sesuai dengan Pasal 34 Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional menetapkan bahwa Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah menjamin terselenggara nya program wajib belajar minimal pada jenjang pendidikan (9) sembilan tahun tanpa memungut biaya. Namun dibalik peraturan tersebut masih saja ada oknum -oknum kepala sekolah yang diduga melanggar peraturan.
Seperti yang terjadi di Sekolah Dasar Negri (SDN 1) Kandang Besi Kecamatan Kota Agung Barat Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung. Gimana tidak, sejumlah wali murid mengeluh terkait pembelian sampul Raport senilai Rp 50.000. (Lima Puluh Ribu Rupiah) per satu peserta didik.
Saat dikomfirmasi Media, salah seorang Wali Murid SDN 1 Kandang Besi Kecamatan Kotaagung Barat Kabupaten Tanggamus mengatakan, selaku orang tua siswa sangat keberata dengan pembelian sampul raport di SDN 1 Kandang Besi senilai Rp 50.000. (Lima Puluh Ribu Rupiah) persatu peserta didik karena saat ini lagi zaman sulit.
“Sampul raport, itu semestinya bisa dicover mengunakan Anggaran Dana Biaya Oprasional Sekolah (BOS) tapi kenapa harus di bebankan kepada kami wali murid,” terang wali murid
“Aneh, sampul raport seharga Rp 50.000. (Lima Puluh Ribu Rupiah) saja harus dibebankan ke wali murid. Kalau seperti itu kemana Biaya Oprasional Sekolah (BOS) nya yang di kelola oleh pihak Sekolah SDN 1 Kandang Besi selama ini”, ujar Wali Murid.
- BACA JUGA : Operasi Mantap Brata 2023-2024, Polda Sulsel Apel Gelar Pasukan Bersiap Amankan Pemilu
- BACA JUGA : Terkait Ambruknya Jembatan Alue Buloh dan Jembatan Gantung Pulo ie, BPBD Nagan Raya Segera Tangani Tanggap Darurat
- BACA JUGA : Kapolres Sergai Pimpin Apel Gelar Pasukan Ops Mantab Brata 2023-2024
Indikasi serupa juga terjadi di SDN 1 Belu Kecamatan Kotaagung Barat Kabupaten Tanggamus. Wali Murid juga membeberkan, di Sekolahan SDN 1 Belu Kecamatan Kotaagung Barat Kabupaten Tanggamus ini juga terjadi pembelian sampul Raport.
“Kami juga keberatan dengan adanya pihak Sekolah yang menjual Sampul Raport seharga Rp 50.000. (Lima Puluh Ribu Rupiah). Mas Media tahu sendiri kondisi sekarang ini dan juga setahu saya sekolah SD itu gratis Tampa biaya apapun”, ujar Wali.
Trendingnya jual beli Sampul Raport bukan hanya terjadi SDN 1 Kandang Besi dan SDN 1 Belu akan tetapi praktik jual beli Sampul Raport tersebut terjadi juga di SDN 1 Wau Gelang Kecamatan Kotaagung Barat.
Hal serupa juga di Amini oleh salah satu Wali Murid SDN 1 Way Gelang Kecamatan Kotaagung Barat.
“Ya pak, anak-anak kami beli Sampul Raport namun Wali Murid enggan untuk mengatakan berapa harga beli Sampul Raport tersebut. Anak kami sudah beli Pak tapi kalau harganya tanya langsung dengan pihak sekolah karena kami takut nanti dimarahi oleh Guru”, imbuhnya.
Terpisah kepsek SDN 1 Teba Bunuk, Buksir saat dikonfirmasi mengatakan, bahwa sekolahan kami tidak membeli sampul raport itu, karna kami takut bemasalah pak.
“Memang benar kami pernah di tawarkan sampul raport, tapi kami tidak mau, kami tolak dari pada kami bermasalah lebih baik kami tidak nembeli sampul raport itu pak”, tutur Buksir.
Pernyataan yang sama di lontarkan kepsek SDN 1 Negara Batin Sanawyah S.Pd.I saat di konfirmasi mengatakan, bahwa pihak sekolah tidak membeli sampul raport itu.
“Kami lebih baik pakai yang biasa saja, juga belum tentu para orang tua wali murid setuju dan mau membeli sampul raport yang mahal itu pak. Memang betul pembeliaan sampul raport itu masih trending di kota agung barat. Harganya juga cukup mahal. Untuk harganya sampul raport itu dari Rp 50 000 sampai Rp.55.000 rupiah, tapi sekali saya tegaskan kalau pihak sekolah SDN 1 Negara Batin ini tidak membeli sampul raport tersebut pak”, ujarnya.
(FIRWANTO)