Pematangsiantar, Sumut – Mitrapolri.com
Pembubaran imlek fair dilakukan dengan tegas dan cepat oleh Satpol PP Kota Pematangsiantar pada 08/01/2023.
Hingga saat ini masih menjadi pembicaraan hangat di kalangan warga Pematangsiantar, apa dan mengapa Imlek Fair dibubarkan.
Bahkan pembubaran Imlek Fair di Pematangsiantar ini dianggap mencerminkan sikap Intoleran dari pemerintah kota Pematangsiantar dibawah kepemimpinan dr. Susanti Dewayani, Sp.A.
Hal pembubaran Imlek Fair ini berbanding terbalik dengan pembiaran atas Pornografi yang dipertontonkan di Tempat Hiburan Malam (THM) Evo di jalan Siantar – Parapat.
Sebelum nya awak media Mitrapolri.com telah mencoba meminta tanggapan dari Walikota Pematangsiantar terkait praktek pornografi yang dipertontonkan di THM Evo, tetapi sayang, konfirmasi awak media Mitrapolri.com tidak direspon oleh walikota Pematangsiantar dr. Susanti Dewayani.
Setelah dibubarkannya Imlek Fair, menjadi pertanyaan besar, apakah kota Pematangsiantar menjadi kota Intoleran dan kota yang bebas Pornografi?
- BACA JUGA : Polres Bangka Menggelar Kegiatan Jumat Curhat
- BACA JUGA : Edar Narkoba, Pria 48 Tahun Diamankan Sat Resnarkoba Polres Langsa
- BACA JUGA : Waka Polres Aceh Barat Tampung Aspirasi dari Kalangan Mahasiswa dan Kepemudaan
Hingga saat ini belum dapat dipastikan, tetapi sikap dan tindakan Pemerintah kota Pematangsiantar sangat menentukan kriteria sosial kota Pematangsiantar.
Walikota Pematangsiantar yang coba dikonfirmasi Mitrapolri.com hingga saat ini tetap tidak mau merespon.
Apakah memang Walikota Pematangsiantar anti terhadap awak media? Masih butuh waktu untuk memastikannya.
(PN)