Bangka Belitung – Mitrapolri.com
Kurang lebih puluhan masyarakat belinyu turun kelaut untuk menghentikan aktifitas tambang yang diduga ilegal. Aktifitas sebagian warga belinyu bersama ibu-ibu merasa tertantang oleh salah satu penambang ilegal yang mengatakan jika berani demo akan di kasih uang sejumlah 50 JT.
Merasa tertantang aksi dilakukan masyarakat belinyu pada pukul 10.00 WIB saat perwakilan masyarakat belinyu pergi ke TKP penambang ilegal tersebut, semua aktifitas stop tidak ada yang beraktifitas. Diduga udah bocor duluan.
Aksi demo yang di lakukan dengan sepontan itu tidak ditemukan penambang yang mengatakan akan memberi uang 50jt.
Akhir nya pihak pendemo beralih ke Polsek belinyu untuk meminta pihak kepolisian menyelesaikan permasalah tersebut.
“Saya minta ke pak camat agar menginstruksikan supaya kepala desa, lurah atau para RT itu mendata. Pro aktiflah dalam mendata masyarakat luar bangka itu,” ucap Hanif.
Beberapa komentar dan tanggapan oleh warga, nelayan dan tokoh masyarakat Kecamatan Belinyu pun beragam saat di wawancarai oleh tim wartawan.
- BACA JUGA : BFLF Lhokseumawe Antarkan Seorang Yatim Piatu Ke Bimbel Insan Cemerlang Mahardika
- BACA JUGA : Prof Romli: ICCPR dalam Keadaan Darurat Polisi dapat Gunakan Senjata Api
- BACA JUGA : Cegah Guantibmas, Personel Polsek Sawang Patroli dan Sambang Warga di Malam Hari
Tania, salah satu warga setempat yang terlibat dalam kericuhan mengungkapkan bahwa pelaku menantang akan memberikan uang sebesar Rp.50 juta rupiah apabila berani melakukan demo.
“Jadi dia menantang, kalau mau demo aku bayar Rp.50 juta, awas kalau kalian tidak demo,” ungkap Tania menirukan omongan pelaku.
Lalu dari pihak nelayan, Atan juga mengeluhkan akibat dari pertambangan ilegal tersebut.
“Kami di laut tidak bisa lagi mencari ikan, orang yang kerja itu ilegal, sama juga dengan maling. Terus ditambah lagi dia (pekerja tambang) menantang, jadi bertambah sakit hati, makanya terjadi gejolak ini, jadi tolong ini diproses secara hukum,” kata Atan.
Kemudian salah satu tokoh masyarakat bernama Dani mengungkapkan hal serupa yang meminta agar ditertibkan, jangan sampai ada kecemburuan sosial yang nantinya menjadi pemicu konflik.
(REDI SOFIAN)