JAKARTA – MITRAPOLRI.COM
Artis dan komedian Tukul Arwana mengalami pendarahan otak pada Rabu (22/9/2021) malam. Tukul kini dirawat di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional, Cawang, Jakarta Timur. Lalu apa penyebabnya?
Pendarahan otak adalah kondisi terjadinya pendarahan di dalam atau di sekitar otak manusia. Pada beberapa orang, pendarahan otak dapat menyebabkan bagian tubuh melemah seperti mengalami stroke.
Misalnya kesulitan berbicara, mati rasa pada bagian tubuh tertentu, sulit beraktivitas normal, hingga sulit berjalan. Kondisi ini disebut dapat menyebabkan seseorang mengalami gejala stroke. Penyebab pendarahan otak yang dikutip dari berbagai sumber, penyakit ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya :
– Tekanan darah tinggi (hipertensi): kondisi ini dapat melemahkan dinding arteri hingga menyebabkan pecah. Jika hal itu terjadi, darah akan berkumpul di otak yang membuat seseorang mengalami gejala stroke.
– Trauma pada kepala: Bisa disebabkan karena cedera pada kepala, seperti terbentur dengan sangat kuat. Kondisi ini umum dialami oleh pasien di bawah usia 50 tahun.
– Aneurisma: adalah melemahnya dinding pembuluh darah yang membengkak dan kemudian pecah.
– Penyalahgunaan obat: hal ini dapat melemahkan pembuluh darah hingga menyebabkan pendarahan di otak. Beberapa obat resep juga dapat meningkatkan risiko pendarahan otak.
– Kelainan pembuluh darah: Disebut dengan Malformasi arteriovenosa, melemahnya pembuluh darah di dalam dan di sekitar otak. Kondisi ini bisa muncul sejak lahir dan gejalanya berkembang.
– Angiopati amiloid: adalah kelainan pada dinding pembuluh darah yang terjadi seiring bertambahnya usia dan tekanan darah tinggi.
– Gangguan darah atau pendarahan: Hemofilia dan anemia sel sabit dapat menyebabkan trombosit menurun dan terjadi pembekuan darah. Kondisi darah yang mengencer juga menjadi faktornya.
– Penyakit hati
– Tumor otak
Beberapa Gejala yang dialami
Secara umum, sakit kepala dapat menjadi pertanda mengalami pendarahan di otak. Tetapi, hal itu tidak selalu dirasakan. Gejala yang dirasakan biasanya tergantung pada bagian otak yang mengalami pendarahan.
Jika pendarahan terjadi di bagian otak yang memiliki hubungan dengan penglihatan, maka akan mengalami masalah penglihatan. Hilangnya keseimbangan, bagian tubuh melemah, mati rasa, dan kejang mendadak juga menjadi gejala penyakit ini.
Selanjutnya, ketika pendarahan terjadi di bagian kiri otak, maka akan mengalami gangguan dalam berbicara. Jika terjadi di otak bagian bawah atau batang otak, si pasien akan mengalami koma. Gejala yang dirasakan dapat terjadi secara tiba-tiba dan cepat berkembang.
Berikut daftar gejala yang dapat dirasakan :
– Sakit kepala yang parah secara tiba-tiba
– Kejang mendadak
– Fungsi tangan atau kaki melemah
– Mual atau muntah
– Lesu
– Penglihatan menurun
– Kesemutan atau mati rasa
– Sulit berbicara
– Sulit menelan
– Sulit menulis atau membaca
– Kehilangan keterampilan motorik halus, seperti tremor tangan
– Kehilangan koordinasi dan keseimbangan
– Indera perasa tidak normal
– Hilangnya kesadaran
(RED)
Discussion about this post