Rembang, Jateng – Mitrapolri.com
Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DinsosP3AKB) Kabupaten rembang diduga kerja di meja asal pake data lama saja tanpa ada sosialisasi dan pembaruan data dari desa untuk pembagian Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Bantuan Langsung Tunai Bahan Bakar Minyak (BLT BBM).
Warga desa sidomulyo kecamatan kaliori kab rembang jawa tengah menjerit karena rakyat yang tidak mampu dan janda banyak yang tidak dapat bantuan subsidi bbm, banyak warga yang menjerit karena tidak mampu tidak mendapatkan dan yang mampu malah mendapatkan di duga pembagianya tidak tepat sasaran.
Dari salah satu warga sebut saja namanya JANDA yang mengeluh tidak mendapatkan batuan tersebut, dirinya mengatakan di desanya orang yang lebih mampu dari dirinya malah mendapatkan bantuan subsidi BBM.
Dari hasil investigasi salah satu awak media di lapangan menjelaskan, memang benar bahwa di desa Sidomulyo memang banyak warga yang mampu bahkan punya mobil malah mendapatkan tapi yang benar benar tidak mampu juga janda malah tidak mendapatkan bantuan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Bantuan Langsung Tunai bahan Bakar Minyak (BLT BBM).
- BACA JUGA : Diduga SMPN 3 Juwana Lakukan Pungli dengan Berkedok Komite Terhadap Wali Siswa
- BACA JUGA : Pimpin Upacara Bendera Bulanan Danrem 044/Gapo Bacakan Amanat Pangdam II/Sriwijaya
- BACA JUGA : Polres Musi Rawas Kini Memiliki Aplikasi E-PPA, Aplikasi Tersebut Resmi Dilaunching Oleh Kapolda Sumsel
Saat di konfirmasi oleh awak media melalui wa terkait warganya yang komplain atau menjerit karena tidak mendapatkan bantuan tersebut.
“Ngapuntene pak, niku undangan dari mensos. Dari desa cuma di kirimi dari pos,,
Kewajiban Pemdes membagikanya ke KPM,, selebihnya tidak bisa lebih dari itu pak.. 🙏”, ujarnya. Kamis (15/9/22).
Di lihat dari keterangan kepala desa tersebut dan Menurut beberapa Masyarakat bahwa Pembagian Bantuan Langsung Tunai Bahan Bakar Minyak (BLT BBM) itu tidak tepat sasaran, Dikarenakan menurutnya Data yang digunakan merupakan data terlama.
“Kalau menurut saya itu, Dinas Sosial atau dinas yang terkait tidak mau kerja, Mosok orang yang kaya yang punya mobil kok dapat bantuan. Padahal yang benar benar tidak mampu juga janda malah tidak mendapatkan. Kalau Memang Dinsos kerja ya seharusnya data lama itu di perbarui dong, bukan cuma diam dengan menggunakan data yang sudah lama mungkin yang sudah mati juga mendapatkan,” cetus masyarakat yang enggan disebutkan namanya.
(SUTARJO)