Jakarta – Mitrapolri.com |
Operasi Zebra 2025 yang dilakukan oleh Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri terus berlangsung, dan memasuki hari keempat (Kamis 20/11/25), intensitas kegiatan meningkat signifikan. Tidak hanya penertiban, Korlantas juga memperkuat edukasi keselamatan di berbagai lapisan masyarakat.
Irjen Agus Suryonugroho selaku Kakorlantas Polri mengungkapkan bahwa lonjakan aktivitas pada hari keempat adalah “indikator kesiapan jajaran di lapangan”.
Menurutnya, kehadiran petugas tak semata untuk menindak tapi juga memberikan informasi keselamatan yang kredibel.
Sebagai bagian dari pendekatan preventif, polisi melakukan binluh (bimbingan dan penyuluhan) melalui sambang komunitas, sosialisasi di sekolah, kampus, hingga pabrik. Media sosial, media elektronik, dan cetak juga dipergunakan untuk menyebarkan pesan-pesan keselamatan.
Dari sisi penegakan hukum, data menunjukkan jumlah penindakan meningkat dibanding tahun sebelumnya. Total perkara yang ditindak mencapai 163.236, naik sekitar 4,1 persen dari operasi Zebra tahun lalu.
- BACA JUGA : SEVP Operation II PTPN 4 Regional 2, Dedy Gurning Bantah Vendor Proyek Cor Jalan di Kebun Sei Kopas Teman Ngopi
- BACA JUGA : Diduga Langgar Kode Etik Profesi, Polda Jateng Tempatkan Oknum AKBP B Dalam Patsus Selama 20 Hari
- BACA JUGA : Tinjau Rikmin Awal Penerimaan Bintara Brimob Polri di Polda Kalteng, Wakapolda Pastikan Panitia Profesional dan BETAH
Menariknya, lonjakan terbesar tercatat pada E-TLE (Electronic Traffic Law Enforcement): E-TLE mobile naik drastis menjadi 12.524 perkara, naik 197,1 persen dari tahun sebelumnya. Sementara itu, E-TLE statis juga naik, sedangkan tilang manual justru turun signifikan, hingga 88,4 persen.
Fokus utama penindakan hari ini juga diarahkan pada balap liar. Irjen Agus menyatakan bahwa pelanggaran balap liar roda dua melonjak: dari 120 menjadi 196 kasus, naik sekitar 63,3 persen. Sebanyak 106 kegiatan balap liar ditertibkan, dengan 101 sepeda motor roda dua diamankan.
Polda Jawa Timur menjadi wilayah dengan penertiban paling aktif, disusul Polda Kalbar dan Kalteng. Temuan mencolok: banyak kendaraan yang digunakan untuk balap liar tidak memiliki plat nomor, menunjukkan potensi penggunaan kendaraan ilegal.
Agus menegaskan pendekatan kepolisian bersifat selektif sekaligus intens: patroli malam, pemantauan medsos, operasi gabungan, serta pembinaan remaja yang dianggap rentan terlibat balap liar. Semua ini dilakukan sebagai “fondasi awal” menjelang pengamanan periode liburan akhir tahun.
Sebagai penutup, Agus menegaskan bahwa keberhasilan Operasi Zebra tidak hanya diukur dari jumlah tilang atau penindakan, tetapi dari bagaimana masyarakat makin sadar akan pentingnya keselamatan berkendara.
(4n5)




