Belu, NTT – Mitrapolri.com
Bupati Belu, dr. Taolin Agustinus, Sp.PD-KGEH, FINASIM membuka Kegiatan Pelatihan Pencegahan Stunting Untuk Dokter di Layanan Primer di Aula Hotel Matahari Atambua, Rabu, (03/08/2022). Pelatihan yang diselenggarakan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) ini, diikuti para dokter dari Kabupaten Belu dan TTS.
Bupati Taolin dalam arahannya mengatakan, kegiatan ini harus ada standarisasi dalam alat ukur, kemudian variasi dari observasi, termasuk subyektivitas dalam pemakaian USG.
“Di NTT, penggunaan alat ukur harus sesuai standarisasi dan aplikasi yang digunakan juga harus disesuaikan. Kendati kita sudah mengetahui, namun kita masih mau menggunakan alat yang belum memenuhi standar”, ungkap Dokter Taolin.
Dokter Ahli Penyakit Dalam ini mengingatkan, agar pelayanan kesehatan selalu menggunakan peralatan yang sesuai standar pelayanan nasional.
- BACA JUGA : Polda NTT Perkuat Pengamanan di TN Komodo
- BACA JUGA : Kapolres Bangka Barat Melaksanakan Kunker ke Polsek Mentok, Berikan Bantuan Sosial
- BACA JUGA : Kapolda NTT Pimpin Rakernis Fungsi Humas TA 2022
“Sebagai akademisi institusi, kita menjadi pemasok ilmu kepada semuanya. Dari lembaga pendidikan, kita juga sudah melakukan kerjasama dengan UI, UGM dan UNDIP,” sebut Bupati Taolin.
Tidak hanya kerja sama, diskusi terkait penanganan dan pengendalian, sudah kita lakukan agar bagaimana menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
“Jadi kita kuasai ilmunya dulu, kemudian standarisasi alat yang di pergunakan seperti apa, baru bisa kita praktekkan di lapangan,” tutup Bupati.
Bupati menambah, hasil rakor dengan Gubernur kemarin, ditekankan bahwa, kita boleh berambisi untuk menurunkan stunting, tetapi kita juga harus realistis melihat kondisi dan kemampuan daerah.
(MEYDI SIMON LEGIFANI)