Aceh Utara, Aceh – Mitrapolri.com
Permasalahan air bersih menjadi isu global saat ini yang merupakan bentuk kebutuhan pokok masyarakat yang harus terjamin dan terpenuhi dalam kelangsungan hidup.
BEM TEKNIK USK melalui Program Ekspedisi Syiah kuala dengan penerapan konsep SDG’s desa pada poin desa layak air bersih dan sanitasi melakukan penanganan Permasalahan Air Bersih untuk memberikan solusi konkrit dan dapat membantu masyarakat secara gerakan nyata dilapangan.
“Ditengah perkembangan zaman tidak elok apabila kita melihat masih ada masyarakat Aceh yang masih belum terpenuhi kebutuhan dasarnya disamping banyaknya program pemerintah yang berbicara tentang modernisasi serta investasi yang sebenarnya tidak tepat sasaran dan tidak dapat dirasakan langsung oleh masyarakat Aceh. Maka dari itu kami BEM FT USK mencoba memberikan nalar dan ilmu yang kami miliki untuk mengatasi kesulitan yang ada di masyarakat”, ungkap Reza selaku Ketua BEM FT USK.
Kawasan Aceh Utara, Gampong kuta glumpang, Kecamatan Samudera. Tergolong kawasan pesisir yang tentu kita melihat kualitas air yang ada didaerah tersebut kurang layak untuk digunakan masyarakat, selain keruh air tersebut juga ada mengandung minyak serta zat Fe (Besi) yang tinggi, BEM FT melakukan riset juga pengembangan alat WTP (Water Treatment Procces).
Guna sebagai solusi mengurangi kualitas air yang buruk tersebut agar lebih layak dalam pemanfaatannya di masyarakat, dengan adanya bakti aneuk teknik ini diharapkan alat yang dibuat oleh BEM FT USK dapat membantu masyarakat memperoleh sumber air yang lebih layak dan sanitasi yang lebih baik.
“BEM FT USK berharap besar pemerintah Aceh dapat lebih peka terhadap kebutuhan dasar dalam kehidupan masyarakat, tugas-tugas dalam menjamin kesejahteraan rakyat harus dikedepankan, program kami ini salah satu bentuk kritik kepada pemerintah untuk dapat turun dan melihat langsung kondisi yang ada di masyarakat, dan juga semoga masyarakat dapat memanfaatkan serta terbantu dengan adanya pergerakan ini, karna mahasiswa akan terus menjadi pihak yang tidak hanya kritis namun juga menjadi pihak yang solutif hadir ditengah-tengah masyarakat khususnya rakyat Aceh”.
(SAYED)
Discussion about this post