Simalungun, Sumut – Mitrapolri.com
Bangunan rabat beton di dusun 1 Nagori Mekar Mulia, kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara yang baru dikerjakan dengan pagu anggaran Biaya Fisik Rp 190. 074.000, PPN 11 persen Rp 12.130.140, Biaya Umum 7.973.710 jadi Total anggaran Rp 210.977.850 dari Dana Desa tahun 2023 sudah rusak.
Akibatnya, masyarakat yang sedang melintas merasa kecewa dan menduga kuat proses pembangunan tidak sesuai dengan petunjuk teknis (juknis).
Informasi yang berhasil dihimpun team, pekerjaan rabat beton diawali dengan trial dan dihadiri oleh unsur pimpinan kecamatan (Uspika) Tanah Jawa, yang tujuannya agar pekerja melaksanakan pembangunan sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang ada.
Seperti material – material bangunan yang diperlukan hingga pada adukan campuran supaya disesuaikan dengan aturan yang termasuk didalam RAB.
Namun melihat kondisi bangunan yang sudah rusak meski baru selesai dikerjakan mendapat kritikan Elemen Masyarakat dan menduga kondisi kerusakan akan tetap terjadi meski pihak Pangulu Nagori Mekar Mulia melakukan pendompolan.
- BACA JUGA : Polresta Manado Siap Amankan Pemilu 2024 dengan Latihan Pra Operasi Mantap Brata Samrat 2023
- BACA JUGA : Respon Cepat, Sat Samapta Polres Dairi Lakukan Evakuasi Pohon Tumbang di Jalan Lae Pondom
- BACA JUGA : Silaturahmi Tim ONCS ke Kediaman Habib Umar, Upaya Cooling System bersama Ulama
Pria bermarga Nainggolan Raja, pada Rabu, tanggal 11 Oktober 2023, saat melintas mengaku prihatin melihat kondisi bangunan Rabat Beton yang baru dikerjakan namun sudah rusak, dan menduga kuat kondisi itu karena spek bangunan dikerjakan oleh Tim Pengelola Kegiatan (TPK) tidak sesuai dengan aturan.
Nainggolan mengatakan dalam pengelolaan Dana Desa, Pangulu Nagori seharusnya melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap pekerja yang dikoordinir oleh TPK, dengan harapan proses pembangunan dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan Juknis.
“Namun melihat kondisi bangunan yang sudah rusak dan ditambal oleh pihak Pemerintah Nagori menunjukkan adanya ketidaksesuaian pada saat pengerjaan. Kita menilai prosesnya ada yang tidak pas, sehingga hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan,” ungkapnya.
Lebih lanjut dirinya menilai Pangulu Nagori akan menghabiskan waktunya untuk melakukan perbaikan – perbaikan pada rabat beton yang baru selesai dikerjakan, karena kualitas bangunan sangat minim dan nilai ekonomis bangunannya tidak akan tercapai sebagaimana yang dituangkan dalam peraturan,” terangnya.
Sementara itu, Pangulu Nagori Mekar Mulia Sudar Luberki saat dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp membalas dengan kata-kata singkat.
“Sabarlah ketua, lagi ada acara dirumah”, ucapnya tanpa memberi penjelasan lebih lanjut.
(RICARDO)