JAKARTA – MITRAPOLRI.COM
Proses penangkapan komedian/komika Coki Pardede terkait kasus sabu oleh Polres Metro Tangerang Kota, dikritik sejumlah pihak. Penangkapan Coki Pardede yang divideokan tersebar viral di medsos.
Tidak hanya itu, konferensi pers terkait kasus Coki Pardede di Polres Metro Tangerang Kota beberapa hari yang lalu juga banyak dikritik. Polisi dinilai berlebihan dalam mengerahkan anggota bersenjata laras panjang dalam proses konferensi pers itu.
Menyikapi hal itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengumpulkan Polres jajaran dalam virtual meeting (video conference). Dalam rapat virtual itu Fadil menyampaikan 2 arahan penting kepada para jajarannya.
Berikut 2 poin penting arahan Irjen Pol. Fadil Imran terkait kasus Coki Pardede:
1. Dilarang Bawa Senpi Laras Panjang Saat Konferensi Pers
Fadil Imran menyoroti perlakuan Polres Metro Tangerang Kota yang menggelar jumpa pers/konferensi pers kasus Coki Pardede dengan mengerahkan personel polisi bersenjata api laras panjang.
Mantan Kapolda Jawa Timur ini meminta jajaran tidak berlebihan saat melakukan konferensi pers kasus penggunaan narkoba. Kecuali kasus-kasus tertentu yang perlu pengamanan ekstra.
“Kalau bukan bandar (narkoba), bukan teroris, tidak perlu pakai laras panjang. Enggak usah lagi gagah-gagahan,” kata Irjen Pol. Fadil Imran. Penggunaan senjata api laras panjang saat jumpa pers kasus biasa dianggap tidak diperlukan.
“Acara-acara yang mempertontonkan kekerasan yang bisa ditiru, tidak usah pakai laras panjang, tidak manusiawi itu, gak usah,” tuturnya.
2. Video Penangkapan Coki Pardede Tidak Etis
Dalam virtual meeting itu, Irjen Fadil juga menyoroti masalah video penangkapan Coki Pardede yang beredar viral di media sosial. Fadil menilai video tersebut tidak seharusnya dipertontonkan ke publik, apalagi ada ucapan-ucapan anggota yang dinilai merendahkan harkat dan martabat komika Coki Pardede.
“Video penangkapan itu sangat tidak elok dipandang publik, apalagi dengan narasi-narasi, kalimat-kalimat yang merendahkan harkat dan martabat manusia,” paparnya.
Personel diminta menghormati hak azasi individu, meskipun status Coki Pardede sebagai tersangka
“Siapapun dia, tetap memiliki hak sebagai individu yang wajib kita hormati dan kita hargai,” kata Irjen Fadil.
3. Momen Penangkapan Coki Pardede
Video momen penangkapan Coki Pardede ini viral di media sosial. Dalam rekaman video terlihat sejumlah polisi menggeledah kamar komika Coki Pardede
“Mana barangnya?,” ujar seorang anggota kepolisian. Coki Pardede terlihat gelisah. Ia pun mengaku kaget sampai meminum air.
“Iya bang sabar bang, mohon maaf….Ya aku kaget bang, aku minum dulu lah bang,” ujar Coki.
“Mau bantu nggak Lae ?,” tanya polisi.
“Akan aku bantu juga,” jawab Coki Pardede.
“Kau nonton-nonton Bok*p cowok pula,” ujar anggota polisi tersebut.
“Iya kan sorrynya aku lae, aku kaget Lae ...,” jawab Coki lagi.
Seperti diketahui, komedian Coki Pardede di rumahnya di kawasan Tangerang, Banten, pada Rabu (1/9) lalu. Coki Pardede ditangkap atas dugaan penyalahgunaan narkoba jenis sabu – sabu.
Coki Pardede kemudian ditetapkan sebagai tersangka. Namun kemudian Coki Pardede direhabilitasi atas penyalahgunaan nakoba jenis sabu sabu tersebut.
(REDAKSI)
Discussion about this post